Tutorial

Python untuk Pemula: Sejarah Python

Diposting oleh I. B. Gd Pramana A. Putra pada 05 Oct 22, diperbarui pada 05 Oct 22

Python merupakan bahasa pemrograman yang paling humanis dan salah satu yang paling populer. Sebelum kalian melangkah lebih jauh dalam mempelajari Python untuk pemula, ada baiknya mengenal bahasa Python dari sedikit sejarahnya.

Penamaan "Python"

Jika kamu berpikir bahasa pemrograman ini diberi nama "python" karena terinspirasi dari suatu jenis ular, maka kamu keliru.

Faktanya nama "Python" itu sendiri terinspirasi saat Guido van Rossum sedang membaca naskah komedi BBC populer Monty Python's Flying Circus yang on-air pada tahun 70an.

Van Rossum ingin agar bahasa pemrograman yang dikembangkannya memiliki sifat unik, singkat, dan sedikit misterius. Maka dipilihlah "Python" setelah ia membaca naskah komedi populer tersebut.

Deretan versi Python

Bahasa Python selalu diperbarui secara berkala oleh The Python Foundation yang tentunya menghadirkan fitur-fitur baru dan perubahan. Sudah ada banyak pembaruan bagi Python yang dimulai sejak 1994 hingga saat ini.

Deretan versi Python bisa kamu lihat pada entri berikut:

  • Python 1.0 | January 1994
  • Python 1.5 | 31 Desember 1997
  • Python 1.6 | 5 September 2000
  • Python 2.0 | 16 Oktober 2000
  • Python 2.1 | 17 April 2001
  • Python 2.2 | 21 Desember 2001
  • Python 2.3 | 29 Juli 2003
  • Python 2.4 | 30 November 2004
  • Python 2.5 | 19 September 2006
  • Python 2.6 | 1 Oktober 2008
  • Python 3.0 | 3 Desember 2008
  • Python 3.1 | 27 Juni 2009
  • Python 3.2 | 20 Februari 2010
  • Python 3.3 | 29 September 2012
  • Python 3.4 | 14 Maret 2014
  • Python 3.5 | 13 September 2015
  • Python 3.6 | 23 Desember 2016
  • Python 3.7 | 27 Juni 2018
  • Python 3.8 | 14 Oktober 2019

Hingga episode tutorial Python untuk Pemula ini dibuat, versi Python saat ini masih menginjak versi 3.8.x.

Pengguna Python

Hampir semua perusahaan teknologi di dunia menggunakan Python untuk suatu keperluan mereka, entah itu membuat alat automasi, alat kecerdasan buatan, alat pemrosesan teks atau berkas, alat modifikasi grafis, alat modifikasi audio, dan lain-lain.

Berikut ini daftar aplikasi yang menggunakan Python sebagai bahasa pemrograman 'penopang' atau 'utama' bagi aplikasi tersebut.

Instagram (Website)

website instagram

Website Instagram ditenagai oleh Framework Django sebagai teknologi back-endnya, dan Django itu sendiri merupakan kerangka kerja pengembangan website yang dibuat dengan bahasa Python. Pada bagian front-end, tampaknya tim Instagram menggunakan HTML, CSS, dan React.js.

Youtube (Website)

Website Youtube

Website Youtube juga backendnya ditenagai dengan bahasa pemrograman Python, tidak menggunakan framework seperti Django, Flask ataupun FastAPI. Divisi Youtube sudah tentu memiliki engineer yang cukup untuk memiliki framework Python in-house mereka sendiri.

Google (Website)

Google Python

Bagaimana Google menghasilan hasil pencarian dari kata kunci yang pengguna ketikkan juga ditenagai oleh bahasa pemrograman Python (sebelum digantikan dengan Golang).

Mengapa Python Disukai

Bahasa Pemrograman Python memiliki sifat atau gaya penulisan yang sangat humanis dan paling mudah dibaca diantara bahasa pemrograman lainnya, maka itu Python sangat disukai.

Beberapa contoh gaya penulisan kode pada bahasa pemrograman Python adalah:

print "hello world"
cuaca = "mendung"

if cuaca == "mendung": 
     bawaMantel()
else: 
     santaiAja()

Dari sedikit contoh kode Python di atas bisa kita pahami bahwa Python tidak memerlukan semi-cologne atau ; sebagai akhir dari sebuah perintah. Seiring kamu mengikuti tutorial Python untuk Pemula ini, kamu akan mendapati kode-kode bahasa pemrograman Python memang lebih humanis.

Prinzip Zen Python

Dalam komunitas Python terdapat suatu prinsip yang disebut dengan "the zen of Python". Pada prinsip ini terdapat 19 poin di antaranya:

  • Beautiful is better than ugly.
  • Explicit is better than implicit.
  • Simple is better than complex.
  • Complex is better than complicated.
  • Flat is better than nested.
  • Sparse is better than dense.
  • Readability counts.
  • Special cases aren't special enough to break the rules.
  • Although practicality beats purity.
  • Errors should never pass silently.
  • Unless explicitly silenced.
  • In the face of ambiguity, refuse the temptation to guess.
  • There should be one-- and preferably only one --obvious way to do it.
  • Although that way may not be obvious at first unless you're Dutch.
  • Now is better than never.
  • Although never is often better than right now.
  • If the implementation is hard to explain, it's a bad idea.
  • If the implementation is easy to explain, it may be a good idea.
  • Namespaces are one honking great idea -- let's do more of those!

Sumbernya kamu bisa lihat disini: Zen of Python.

Tutorial yang saya buat ini memakan waktu yang cukup lama agar dapat membantumu belajar dan memingkatkan pemahamanmu terkait topik ini. Saya harap tutorial ini bermanfaat buatmu, kalau boleh traktir saya kopi atau makanan ringan ya agar lebih giat rilis tutorial gratis :)

Dukung saya dengan · paypal · buymeacoffee · ko-fi · trakteer
Jawaban & Respon
    Belum ada komentar

Login dulu

Kamu harus login terlebih dahulu sebelum memberikan komentar pada pos ini.